'/></svg>)
Ingin Sedekah yang Paling Utama?
"Sedekah Air"
“Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud).
Sedekah Air untuk Pesantren dan Masjid
Dapatkan Pahala Tanpa Putus
Yabim Charity menginisiasi program Berbagi Air, Program aset investasi Kebaikan Sedekah Jariyah Air berupa pembuatan sumur bor, sumur pertanian, air minum dan air bersih untuk pesantren, masjid, dan lahan pertanian.
Air adalah kebutuhan dasar makhluk hidup yang berperan paling penting dalam kehidupan. Tanpa air, mustahil bagi makhluk hidup untuk bertahan, termasuk manusia.
Pada hakikatnya, kita berhak mendapatkan air tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Namun kenyataannya, banyak anak-anak dan saudara-saudara kita di pesantren, sekolah, masjid, atau madrasah yang kebutuhan airnya tak bisa terpenuhi, mereka hidup dalam keprihatinan dan harus mengeluarkan biaya air minum yang tidak sedikit.
Ini adalah kesempatan besar karena keutamaan yang besar dari bersedekah air. Berbagai riwayat hadits menyebutkan keutamaan bersedekah air.
Suatu saat Sa’ad mendatangi Nabi Saw dan bertanya; ‘Sedekah apa yang paling mengagumkan kepadamu?’ Nabi Saw menjawab: "Sedekah air".(HR Abu Daud)
Salah satu Sedekah Jariyah yang pahalanya tak terputus adalah mengalirkan air. Manfaat air terus dirasakan dan dipakai jamaah masjid dan santri di pondok pesantren. Sungguh manfaatnya tak pernah berhenti.
Pada program ini kami Yayasan Yabim Charity akan fokus pada program pengadaan sarana air bersih dalam bentuk pembuatan sumur gali, pipanisasi, pembuatan penampungan, dan pengeboran sumur.
Dari Jabir, dia berkata; Barangsiapa menggali air, maka tiada meminum darinya mahluk hidup dari bangsa jin, manusia, dan burung kecuali Allah akan memberinya pahala di hari kiamat.
(HR Bukhari Muslim).
Untuk Sedekah bisa atas nama sendiri atau dihadiahkan pahalanya atas nama orang tua yang anda cintai.
_____________
Ini merupakan kesempatan terbaik untuk anda mendapatkan aliran pahala dari setiap tetes air yang mengalir
Sebagaimana Rasulullah bersabda
:إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ“
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaat darinya, atau do’a anak yang shalih”.
(HR. Muslim)
